Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Bahaya yang Mengintai Khilafah Islamiyah

Pernahkah mendengar kalau bani umayyah runtuh dipengaruhi pula oleh faktor internal negara—terutama kaum syiah yang merasa kehormatan dan kejayaan mereka direnggut paksa oleh Muawiyah? Pernahkan mendengar bahwa kaum khawarij keluar dari barisan Ali karena tidak sependapat dengan keputusan Ali untuk berunding dengan Muawiyah pada perang Shiffin? Pernahkah terlintas... bahwa peralihan kekuasaan dari Bani Umayyah kepada Bani Abbasiyah atau dari Bani Abbasiyah kepada kerajaan Turki Utsmani dihiasi dengan ajang pembuktian diri dan kesombongan bahwa kelompok mereka lebih layak membawa kemaslahatan umat muslim daripada yang lainnya?

Sejarah syiah

Tulisan ini saya buat setelah mendapatkan pesan dari salah seorang sahabat untuk menceritakan asal mula dan tabiat kaum syiah. Saya langsung berusaha mengingat kembali semua buku yang pernah saya baca, menggali ingatan kalau-kalau pernah ada buku yang secara spesifik menceritakannya. Tapi ternyata, tidak ada buku yang pernah saya baca bercerita hanya mengenai syiah. Kaum syiah sekali-kali muncul dalam shiroh nabawiyah dan mengapung kepermukaan setelah runtuhnya fase khulafaurrasyidin. Jadi, tulisan ini adalah resume dari beberapa buku yang menggali kisah tersebut dan berusaha saya rangkum beserta dengan hasil analisa para tokoh dan saya pribadi setelah membaca buku-buku mereka. Beberapa sumber yang saya cantumkan langsung berasal dari pemikiran kaum syiah, karenanya saya menyaring semua hal yang saya ketahui untuk dibagikan dan dijadikan pelajaran.

Anak Seperti Apa yang kalian inginkan?

Entah apa yang merasuki saya akhir-akhir ini, karena sering sekali membayangkan anak yang akan saya miliki di masa depan, insya Allah. Berawal saat seorang teman ibu bersilaturahim ke rumah, membawa serta anak-anaknya. Saya langsung terpikat pada si bungsu yang beruasia 1 tahun karena—dia tersenyum begitu lebar pada saya bahkan sebelum saya menggodanya. Tawanya berdentang saat saya mulai menjahilinya dan mengajaknya bercanda. Benar-benar anak periang yang menawan.. Kemudian, pada pekan yang sama, saya kembali bertemu dengan seorang anak berusia 6 tahun dengan gaya centil memakai pita besar dikepalanya, berwajah memikat. Saya langsung gatal menjahilinya. Dan saya dibuat terkejut karena si kecil langsung menghampiri saya dengan percaya diri dan mengulurkan tangannya sambil berkata. “Namaku Ima.” Saya terperangah. Saya belum nanya, de. Dalam hati membatin. Tapi si ibu langsung menegurnya. “Heh, bukan.” Si centil merajuk dengan keras kepala. “Ih, ganti!” saya baru s